Pena Berita Nusantara.com – Ansor Banser NU Penajam Paser Utara (PPU) selalu komitmen dalam menjalankan tugasnya, salah satunya ketika harus bertugas menjemput Serta mengawal kedatangan sosok Kiyai NU, yaitu Dr KH Zulfa Mustofa yang mendarat di Bandara Aji Muhammad Sulaiman (AMS) Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur pada 5 Oktober 2025.
Kedatangan beliau adalah menjadi penceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW keesokan harinya di Masjid Agung Al Azhar Islamik Senter PPU, namun sebelumnya beliau dikawal oleh Satuan Banser menuju Hotel Ika Petung tempat beliau menginap.
Setibanya di bandara AMS Sepinggan Balikpapan Kiyai dijemput Dua Komandan Banser NU Yaitu Komandan Jaini dan komandan Bawon dan satu staf Humas Pengkab PPU.
Acara ini merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten PPU, menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dengan tema “Merajut Kolaborasi Ukhuwah, Meneguhkan Gerebang Nusantara yang Maju, Modern, dan Bermartabat”.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati PPU Mudyat Noor, unsur Forkopimda, anggota DPRD PPU, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua MUI PPU, Ketua PC NU, pimpinan SKPD, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati PPU Mudyat Noor menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum penting bagi jajaran pemerintah daerah dan masyarakat untuk mempererat ukhuwah Islamiyah serta merefleksikan diri dalam meningkatkan pelayanan publik yang adil dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
“Melalui peringatan ini, kita diingatkan kembali tentang pentingnya meneladani akhlak dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam membangun kehidupan yang damai, adil, dan penuh kasih sayang,” ujar Mudyat.
Ia menegaskan, nilai-nilai universal yang diajarkan Rasulullah seperti keadilan, persatuan, dan kepedulian terhadap sesama harus terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
“Kita menyadari tantangan pembangunan ke depan tidaklah ringan. Namun, dengan semangat kolaborasi bersama seluruh elemen masyarakat, kita mampu meneguhkan Gerebang Nusantara yang semakin maju dan berdaya saing,” tambahnya.
Sementara itu, KH. Zulfa Mustofa dalam ceramahnya menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi tidak sekadar mengenang hari kelahiran Rasulullah, tetapi juga menjadi sarana untuk memahami dan meneladani akhlak serta kepemimpinan beliau dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah SAW adalah pemimpin besar yang membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya Islam. Dalam setiap perannya, beliau selalu menunjukkan kepemimpinan yang berlandaskan kasih sayang, keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab,” tutur KH. Zulfa Mustofa.
Ia menegaskan, setiap individu sejatinya adalah pemimpin, baik dalam keluarga, organisasi, maupun masyarakat. Kepemimpinan, katanya, merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
“Maulid Nabi ini menjadi momentum untuk menumbuhkan kembali semangat kepemimpinan Rasulullah dalam diri kita. Mulailah memimpin diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dengan kejujuran, kasih sayang, serta tanggung jawab,” pesannya.
Mengakhiri tausiyahnya, KH. Zulfa Mustofa memimpin doa bersama untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral di tengah proses pembangunan daerah yang terus berkembang di Kabupaten PPU.(Hms13/Edyson Jalal)